A.
Problematika Pembelajaran Bahasa
Indonesia.
Dalam
pembelajaran bahasa Indonesia memiliki suatu problematika yang melekat di
dalamnya. karena yang kita dapat ketahui bahwa pembelajaran bahasa Indonesia
memiliki minat yang sangat kurang sekali dari para peserta didik atau kalangan
pelajar. Penggunaan bahasa asing yang justru memiliki minat yang sanggat tinggi
di kalangan masyarakat maupun para pelajar membuat bahasa Indonesia menjadi
dianggap remeh. Tetapi dalam kenyataannya penggunaan kata asinglebih populer
dan dianggap keren dan dimana pada saat seorang siswa mendapatkan nilai bahasa
Indonesia di bawah nilai bahasa asing merasa bangga.
Dalam
kehidupsn sehari-hari dalam situasi formal maupun tidak formal masyarakat
sering enggunakan bahasa Asing. Misalnya ketika seseorang lebih fasih
mengucapkan kata AC dibandingkan dengan pendingin ruangan, website, handphone,
email, dsb.
Dalam
keseharian pun di dalam masayarakat ataupun di kalangan pelajar sering kali
tidak membiasakan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Seperti penggunaan
bahasa resmi maupun bahasa tidak resmi yang sehatusnya menjadi patokan dalam
berbicara sesuai dimana kita berada.
B.
Sejarah
Pertumbuhan Dan Perkembangan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia memiliki tiga factor
yang menyebabkan Bahasa Melayu pada saat itu diterima oleh masyarakat
1. Bahasa
melayu sebagai ligua franca
Bahasa
melayu sudah digunakan sebagai bahasa perdagangan sejak zaman sriwijaya. Bahasa
melayu menjadi ligua franca dalam aktivitas perdagangan dan menjadi cepat
tersebar didaerah nusantara.
2. Sistem
bahasa melayu praktis dan sederhana
Bahasa
melayu berbeda dengan bahasa lainnya dari segi strukturnya. Struktur dalam
bahasa melayu tidak mengenal undak usuk atau bahasa uang disampaikan
berdasarkan strata sosial yang dipakai masyarakat jawa.
3. Kebutuhan
politik
Bahasa
melayu digunakan sebagai politik adalah pilihan tepat karena bahasa tersebut
telah dipahami di berbagai daerah di nusantara sebagai bahasa perdagangan.
Factor
yang mempengarauhi perkembangan bahasa melayu yaitu factor waktu, politik,
sosial budaya dan IPTEK.
1. Waktu
Dalam perkembangannya
bahasa Indonesia memiliki tiga fase
a. Fase
pertama (prakolonil)
Beberapa bukti
ditemukan dalam sebuah prasasti dan inskripsi
b. Fase
kedua (masa colonial)
Sekitar abad XVI
orang-orang Barat sudah sampai di Indonesia. Mereka menemukan bahwa bahasa
Melayu telah digunakan sebagai bahasa resmi dalam pergaulan, perhubungan dan
perdagangan.
c. Fase
ketigadisebut dengan masa pergerakan, masa ini dimulai pada tahun 1901. Pada
tahunini telah disusun ejaan resmi, bahasa melayu van Ophusyen yang
merupakan’cikal bakal ejaan bahasa indonesiayang saat itu masih terdapat
penggabungan dua konsonan untuk membentuk huruf-huruf tertentu seperti huruf c
yang ditulis tj, atau j yang ditulis dj.
Selajutnya ditahun 1908
pe,merintah kolenial sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama
commissie voor de voullector (taman bacaan rakyat), yang kemudian pada tahun
1917 diubah menjadi balai pustaka badan penerbit ini menerbitkan novel-novel,
seperti Siti Nurbaya dan salah asuhan buku-buku bercocok tanam, penentun
memelihara kesehatan, yang tidak sedidkit membantu penyebaran bahasa melayu dikalangan
masyarakat luas. Baru lah pada tahun 28 Oktoberb1928 bahasa Indonesia yang
berasal dari bahasa melayu ditetapkan sebagai bahasa nasional.
Pada tahun 1945bahasa
Indonesia kemudian di kukuhkan sebagai bahasa Negara lewat pasal 36 UUD 1945.
Kemudian bahasa Indonesia disempurnakan (EYD) yang diresmikan oleh Presiden
Soeharto lewat keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
Dalam pengembangan
bahasa Indonesia para ahli maupun akademisi secara berkesinambungan bertemu
setiap 5 tahun sekali untuk melakukan kongres Bahasa Indonesia, diantaranya :
1. Tanggal
25-28 Juni 1938 dilangsungkan kongres Bahasa Indonesia 1 di Solo.
2. Tanggal
28 Oktober-2 November 1954 diselenggarakan kongres Bahasa Indonesia II DI
Medan.
3. Tanggal
28 Oktober-2 November 1978 diselnggarakan kongres Bahasa Indonesia III di
Jakarta.
4. Tanggal
21-26 November 1983 diselenggarakan kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta.
5. Tanggal
28 Oktober-3 November1988 diselenggarakan kongres ke V di Jakarta.
6. Tangga
28 Oktober-2 November 1993diselenggarakan kongresBahasa Indonesia ke VI di
Jakarta.
7. Tanggal
26-30 Oktober 1998 diselenggarakan kongres Bahasa Indonesia ke VII di Jakarta.
2. Politik
Muatan politik sangat
melekat bahkan sejak kelahitran bahasa Indonesia. Unsur politik yang paling
nyata adalah dalam sumpah pemuda yang dilaksanakan pada 28 Oktober 1928. Saat
itu, proses intimidasi terhadap penjajah
dilakukan oleh sekolompok pemuda yang meikrarkan tiga ikrar yang kini sangat
bersejarah.
3. Sosial
Budaya
Bahasa Indonesia yang
saat ini digunakan merupakan hasil dari interaksi masyarakat antar satu suku
lainnya. Program transmigrasi yang dirancangkan pemerintah membuat interaksi
antar suku ini semakin kuat selain arus urbanisasi yang tidak dapat dibendung.
4. IPTEK
Perkembangan bahasa
Indonesia yang sangat dipengaruhi oleh teknologi. Namun demikian banyak
teknologi terbarukan justru lahir dari tangan asing yang kemudian masuk
keindonesia dengan bahasa internasional yakni inggris.hal ini tentu saja
menjadi tantangan bagi para ahli bahasa untuk mencari padanan yang tepat untuk
menyebut istilah-istilah asing itu.
C. Ragam
Bahasa Indonesia
1. Ragam
Bahasa Berdasarkan Cara Berkomunikasi
Ragam bahasa dapat
dilihat dari segi sarana atau jalur yang digunakan. Dalam hal ini dapat disebut
adanya ragam lisan dan ragam tertulis. Ragam lisan adalah ragam bahasa yang
dituturkan dengan indera mulut, sedangkan ragam bahasa adalah bahasa yang
dituangkan melalui simbol-simbol atau huruf-huruf. Bahasa lisan dan bahasa
tertulis memiliki struktur yang tidak sama.
Adanya ketidaksamaan
struktur ini dikarenakan dalam bahasa lisan kita dapat dibantu oleh unsur-unsur
nonlinguistik yang berupa intonasi,
gerak-gerik tangan, gelengan kepala, dan lainnya. Sedangkan dalam bahasa tulis
hal-hal tersebut tidak ada. Sebagai penggantinya harus dieksplisitkan secara verbal.
Umpamanya ketika seorang anak kecil menginginkan sebuah boneka pada sebuah
toko, maka secara lisan anak tersebut sambil menunjuk atau mengarahkan
pandangan pada toko boneka tersebut, Ia cukup mengatakan “aku mau itu, bu”. Tetapi dalam bahasa tulis karena tidak adanya
unsur petunjuk atau pengarahan pandangan pada boneka itu, maka anak tersebut
harus menulis “aku mau boneka itu, Bu”.
Jadi, secara eksplisit dapat menyebutkan kata boneka itu.
Dari contoh tersebut,
kita dapat menarik kesimpulan bahwa dalam bahasa tulis, kita harus lebih
menaruh perhatian agar kalimat-kalimat yang kita susun dapat dipahami secara
baik. Kesalahan atau kesalahpengertian dalam bahasa lisan dapat segera
diperbaiki atau diralat, tetapi jika dalam bahasa tulis kesalahan atau kesalahpengertian
baru dapat kita perbaiki ketika kalimat tersebut sudah ditulis.
Keunggulan dan
Kelemahan bahasa tertulis dan bahasa lisan dapat dilihat sebagai berikut :
a. Keunggulan
bahasa lisan :
1.
Berlangsung cepat
2.
Sering berlangsung tanpa alat bantu
3.
Kesalahan dapat langsung diperbaiki
4.
Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka.
b. Kelemahan
bahasa lisan :
1.
Tidak mempunyai bukti otentik
2.
Dasar hukumnya lemah
3.
Sulit disajikan secara matang atau bersih
4.
Mudah dimanipulasi.
c. Keunggulan
bahasa tertulis :
1.
Mempunyai bukti otentik
2.
Dasar hukum yang kuat
3.
Dapat disajikan lebih matang atau bersih
4.
Lebih sulit dimanipulasi.
d. Kelemahan
bahasa tertulis :
1.
Berlangsung lambat
2.
Selalu memakai alat bantu
3.
Kesalahan tidak dapat langsung diperbaiki
4.
Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh atau mimik muka.
Ragam bahasa bertelpon
dan ragam bahasa telegram menuntut persyaratan tertentu, sehingga menyebabkan
dikenal adanya ragam bahasa telpon dan ragam bahasa telegram, yang berbeda
dengan ragam bahasa lainnya. Akan tetapi, ragam bahasa bertelpon sebenarnya
termasuk dalam ragam bahasa lisan dan ragam bahasa telegram masuk dalam ragam
bahasa tulis.
2. Ragam
Bahasa Berdasarkan Cara Pandang Penutur
Ragam atau variasi
bahasa berdasrkan cara penuturannya terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Idiolek
merupakan ragam bahasa yang dimiliki seseorang atau bisa dikatakan variasi
bahasa yang bersifat perorangan. Variasi idiolek
ini berkenaan dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa, susunan kalimat
dan sebagainya. Namun yang paling dominan adalah warna suara, sehingga kita
bisa mengetahui hanya dengan mendengarkan suaranya tanpa melihat orangnya.
Ketika kita mendengar mantan presiden RI Soeharto berbicara, kita akan dengan
mudah mengenalinya walau tanpa melihat orangnya. Tidak hanya dengan warna suara
kita dapat mengenali seseorang, apabila kita sering membaca karya-karya tokoh
sastrawan seperti HAMKA, Taufik Ismail dan lain-lainnya kita akan bisa
mengenali tokoh-tokoh dari masing-masin sastrawan tersebut hanya dengan membaca
karya-karyanya walaupun didalam lembaran-lembaran karya mereka tidak dicantumkan nama mereka.
Variasi ragam bahasa dari tiap-tiap orang pasti berbeda sesuai dengan cirri
khas masing-masing.
2.
Dialek
merupakan ragam bahasa atau variasi yang dipakai oleh kelompok anggota
masyarakat. Variasi atau bahasa ini digunakan oleh sekelompok penutur yang
jumlahnya relative, yang berada pada tempat, wilayah, atau area tertentu.
Wilayah atau daerah-daerah yang ada di Indonesia sangat banyak dan beraneka
ragam. Daerah-daerah tersebut memiliki ciri khas dialek masing-masing
daerahnya. Chaer (2004:63) menyebutkan dengan sebutan ragam dialek areal, dialek regional, atau dialek geografi. Meskipun pada daerahnya
mempunyaidialeknya
masing-masing dan juga penutur yang beda namun para penutur suatu dialek dapat mengerti bahasa yang
dipakai oleh orang lain.
3.
Ragam
Bahasa Berdasarkan Topik Pembicaraan
Ragam atau variasi dapat terjadi karena
interaksi yang berbeda-beda yang dilakukan oleh para penuturnya. Ragam atau
variasi bahasa berdasarkan cara topik pembicaraan ini adalah ragam atau variasi
bahasa yag digunakan berasarkan bidang penggunaannya. Dalam dunia kedokteran
kita mengenal istilah-istilah yang hanya digunakan pada bidang kedokteran
tersebut, dan tidak digunakan untuk komunikasi secara umum.
Bahasa tersebut dinamai sesuai dengan
bidang penggunaannya masing-masing. Kalau bahasa-bahasa yang digunakan di dunia
kedokteran dinamakan bahasa kedokteran. Kalau bahasa-bahasa yang dipakai di
dalam kemiliteran dinamakan bahasa militer, dan seterusnya. Banyaknya ragam
atau variasi bahasa ini sesuai dengan banyak bidang yang ada.
Tidak hanya berdasarkan pada bidang
penggunaannya, ragam bahasa ini juga bis dibedakan berdasarkan tingkat
keformalan. Berdasarkan tingkat keformalan ini Joos (1967) membaginya menjadi
bahasa beku (frozen), ragam resmi (formal), ragam usaha (konsultatif), ragam
santai (casual), dan ragam akrab (intimate).
Bahasa beku (frozen) merupakan ragam bahasa
yang paling formal yang digunakan pada situasi penting, serius atau khidmat.
Karena ragam bahasa beku ini merupakan ragam bahasa yang paling formal, maka
penggunaan bahasa beku ini dilakukan ditempat-tempat yang formal juga. Menurut
Chaer (2004:70) ragam bahasa beku ini biasanya dimulai dengan kata-kata seperti
bahwa, maka, dan sesungguhnya. Susunan kalimat dalam bahasa beku ini juga biasanya
panjang dan bersifat kaku dan lengkap.
Ragam bahasa resmi (formal) merupakan
variasi bahasa yang digunakan pada saat situasi formal. Ragam resmi ini hampir
sama dengan bahasa beku yaitu sama-sama digunakan pada situasi formal. Hanya
saja dalam ragam bahasa resmi ini bahasa yang digunakan tidak teratur
sedemikian rupa seperti ragam bahasa beku. Ragam bahasa resmi ini biasanya
digunakan pada saat pidato-pidato
kenegaraan, rapat dinas, buku-buku pelajaran dan sebagainya.
Ragam bahasa usaha (konsultatif) merupakan
variasi bahasa yang sering digunakan
dalam pembahasan atau pembicaraan tentang usaha dan berorientasi pada hasil
atau produksi.
Ragam bahasa santai (casual) merupakan
variasi bahasa yang digunakan pada sitausi santai dan tidak resmi seperti
perbincangan antara teman disekolah, berolahraga, berekreasi dan sebagainya.
Dan yang terakhir adalah ragam bahasa akrab
(intimate), variasi bahasa yang digunakan oleh orang yang sudah akrab seperti
anggota keluarga.
Chaer (2004) menambahkan ragam atau variasi
bahasa itu berdasarkan sosiologisnya, jenis bahasa berdasarkan sikap poltik dan
jenis bahasa berdasarkan tahap pemerolehannya.
D.
Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa
Indonesia memiliki kkedudukan yang sangat pendting dalam memebentuk persatuan
dan kesatuan indonersia. Bukti nytanya terletak pada ikrar ketiga sumpah pemuda
1928 dengan bunyi, kami putra dan putra indonrsia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Hal ini kemudian ditegaskan kembali dalam Undang-undang DasarRI 1945 Bab XV
(bendera, bahasa, dan lambing Negara, sertalagu kebangsaaan) pasal 36 menytakan
bahwa “BahasaNegara ialah Bahsa Indonesia.”
Kedudukan
bahasa Indonesia terbagi menjadi dua, yakni sebagai bahasa nasional dan bahasa
Negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang
kebangaan nasional, lambang indentitas nasional, alat pemersatu, dan alat
penghubung antar budaya dan antar daerah. Sebagai bahsa Negara, bahasa
Indonesia berfungsi sebagi bahasa resmi kenengaraan, bahsa pengantar resmi
dilembaga-lembaga pendidikan, bahasa resmi dalam penghubungan pada tingkat
nasional perecanaan dan pelaksanaan pembangunan pemerintah, dan bahasa resmi
dalam pengembangan budaya dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi
modern.
1. Bahasa
nasional
Kedudukan
diatas bahasa-bahasa daerah. Hasil perumusan seminar politik bhasa nasional
yang disederhanakan dijakarta pada tanggal pad 25-28 februari 1975 menegaskan
bahwa dalam kedudukannya sebagai bahsa nasional bahsa Indonesia. Berfungsi
sebagai :
a. Lambang
kebanggaan nasional
Sebagai lambang
kebangaan nasional bahasa indonesia memancarkan nilai-nilai budaya memancarkan
nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang
dicerminkan bangsa Indonesia kita harus bangga, menjunjung dan
mempertahankannya. Sebagai realisasi dari kebanggaan terhadap bahasa Indonesia,
maka kita harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri,malu, dan acuh tak acuh.
Kita harus bangga memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya.
b. Lambang
Indentitas Nasional
Sebagai lambang
identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa Indonesia. Hal
ini bearti jika seorang menggunakan bahasa Indonesia orang akan dapat
mengetahui identitas seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan wataknya sebagai
bangsa Indonesia. Kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadiankita
tidak tercermin didalamnya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukan
gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya.
c. Alat
Pemersatu
Dengan fungsi ini
memungkinkan masyarakat Indoneisa yang beragam latar belakang sosial budaya dan
berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita,
dan rasa nasib yang sama. Dengan bahasa Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman
dan serasi hidupnya, karena mereka merasa tidak bersaing dan tidak lagi merasa
dijajah oleh masyarakat suku lain.
d. Alat
Penghubung Antarbudaya Antardaerah
Manfaat bahasa
Indonesia dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa Indonesia
seseorang dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Sehingga,
walaupun ia keolosok daerah yang memiliki bahasa yang berbeda denagn sukunya.
Adanya bahasa Indonesia akan mempermudah dengan kita dalam berkomunikasi
dilingkungan mereka. Sehingga lancarnya suatu komunikasi dapat memperlancar
kita dalam melakukan suatu aktivitas kita berjalan dengan lancer dan dapat
berkembang dengan baik dari segi ekonomi, sosial budaya, dan sebagai lainnya.
2. Bahasa
Negara (Bahasa Resmi Republik Indonesia)
Dalam
hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan dijakarta
pada tanggal 25-28 februari 1975 dikemukakan bahwa didalam kedudukannya sebagai
bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai berikut:
a. Bahasa
Resmi Kenegaraan
Bukti bahwa bahasa
Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan adalah digunakannya bahasa Indonesia
dalam nsakah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu bahasa Indonesia
digunakan dalam berbagai upacara, peristiwa serta kegiatan kenegaraan.
b. Bahasa
Pengantar Resmi di Lembaga-lembaga Pendidikan
Bahasa Indonesia
dipakai sebagai bahasa pengantar dilembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman
kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Untuk memperlancar kegiatan belajar
mengajar, materi pelajaran yang membentuk media cetak hendaknya juga berbahasa
Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang
berbahasa asing. Apabila hal ini dilakukan, maka akan sangat membantu
peningkatan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK). Penggunaan bahasa Indonesia juga mendukung pada pendidikan
multicultural yang pada masyarakat perkotaan sangat dominan. Sehingga, dari
manapun asal suku anak tersebut, mereka dapat memahami pelajaran karena
menggunakan bahasa Indonesia.
c. Bahasa
Resmi dalam Perhubungan pada Tingkat Nasional untuk Kepentingan Perencanaan dan
Pelaksanaan Pembangunan Serta Pemerintah
Bahasa Indonesia
dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintah dan penyebarluasan informasi
kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem
administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan pesan yang disampaikan
dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
d. Bahasa
Resmi dalam Pengembangan Kebudayaan dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan Serta
Teknologi Modern
Kebudayaan nasional yang beragam
berasal dari masyarakat Indonesia yang beragam pula. Dalam penyebarluasaan ilmu
dan teknologi modern agar jangkauan pemakainya lebih luas, penyebar ilmu dan
teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku popular, majalah-majalah
ilmiah maupun media cetak lainnya, hendaknya mengguanakan bahasa Indonesia.
Pelaksanaan ini mempunyai hubungan timbal-balik dengan fungsinya sebagai bahasa
ilmu yang dirintis lewat lembaga-lembaga pendidikan, khususnya diperguruan
tinggi.
E. Fungsi Bahasa
Dalam penggunaan bahasa Indoensia, bahasa Indonesia
memiliki berbagai macam fungsi. Yakni fungsi umum dan fungsi khuus. Fungsi umum
terdiri dari sebagai alat untuk menggungkapkan peasaan atau mengekspresikan
diri, sebagai alat komunikasi, sebagai alat berintegrasi dan beradabtasi
sosial, serta sebagai alat kontrol sosial. Adapun fungsi khusus terdiri dari
mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra),
mempelajari bahasa-bahasa kuno, dan mengeksploitasi IPTEK.
masing-masing fungsi tersebut akan dijabarkan sebgai
berikut.
a.
Fungsi Umum
1. Sebagai
alat untuk menggungkapkan peasaan atau mengekspresikan diri
Melalui bahasa kita dapat menyatakan
secara terbuka segala sesuatu yangtersirat dalam hati dan pikiran kita. Dengan
demikian, apapun hal yang hendak disampaikan akan dapat diterima oleh siapa
pun.
2. Sebagai
Alat Komunikasi
Bahasa merupakan sarana agar apa yang
ingin disampaikan kepada orang lain dapat diterima dan dipahami.
3. sebagai
alat berintegrasi dan beradabtasi sosial
seseorang akan menggunakan bahasa
tergantung dari kondisi dan situasi yang sedang dihadapi. Seseorang akan
menggunakan kata tidak resmi jika sedang berbicara kepada teman dan menggunakan
bahas resmi pada saat berbicara kepada orang tua atau yang dihormati.
Selain itu, dalam beradabtasi seseorang
menggunakan bahasa sesuai tempat yang mereka huni.
4. Sebagai
Alat Kontrol Sosial
Bahasa bisa menjadi parameter
perkembangan sosial. Karena setiap orang menggunakan bahasa akan terlihat
kepribadiannya dan akan terlihat bagaimana pandangan hidupnya. Hal ini dapat
dilihat apakah seseorang tersebut berpendidikan atau pun tidak berpendidikan.
b.
Fungsi Khusus
1. mengadakan
hubungan dalam pergaulan sehari-hari
bahasa digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi dalam kehudpan sehari-hari. Karena lewat bahasa manusia bisa
saling berkomunikasi antar sesame.
2. Mewujudkan
Seni (Sastra)
Bahasa selain digunakan sebagai alat berkomunikasi
bahasa juga dapat digunakan sebagai seni yang berbentuk karya sastra. Karya
sasatra terdiri dari puisi, cerpen, novel, maupun naskah drama.
3. Mempelajari
Bahasa-bahasa Kuno
Untuk membuktikan suatu peradaban suatu
bangsa yang dahulunya menggunakan bahasa kuno diharuskan untuk mempelajari
bahasa tersebut agar dapat menikmati dan mempelajari semua bukti yang ada
4. Mengeksploitasi
IPTEK
Bahasa mampu membuat manusia mengeksploitasikan
segala pengetahuan menggenai berbagai aspek kehidupan maupun teknologi yang
sedang berkembang yang membantu mempermudah kehidupan.