Laman

Rabu, 20 April 2016

Manusia dan Peradaban



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik atau jasmaninya melakukan sesuatu yang sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa dapat mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Manusia, masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuaan yang tidak dapat dipisahkan dalam artinya yang utuh. Masyarakat adalh kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu, yang telah cukup lama, dan mempunyai aturan-aturan yang mengatur mereka untuk menuju tujuan yang sama. Sedangkan kebudayaan adalah sebagai jalan atau arah didalam bertindak dan berpikir, sehubungan dengan pengalaman-pengalaman yang fundamental, dan sebab itulah kebudayaan itu tidak dapat dilepaskan dengan individu dan masyarakat.
Pada masa sekarang istilah ke batasan yang jelas. kebudayaan dan peradaban tidak mepunyai perbedaan adalah sebuah keyakinan yang mendasar bahwa visi bagi manusia hidup adalah untuk membentuk peradaban, membuat dunia menjadi lebih baik, menjadi seorang pemimpin. Seharusnya manusia hidup tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi bergerak lincah sedemikian rupa untuk menjadikan alam beserta isinya sebagai objek yang menjadi ladang bagi gerak dalam membangun peradaban.Oleh sebab itu lah penulis menyusun makalah ini agar kita dapat lebih memahami kembali mengenai pengertian manusia dan peradaban.Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena diantara keuanya saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang menciptakannya yaitu diantaranya ada faktor manusianya yang melaksanakan peradaban tersebut. 
Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan  dan dapat berevolusi atau berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan suatu perubahan pada kehidupan sosial. Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di masyarakat.
Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Ketenangan, kenyamanan, dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab dan dalam pengertian lain adlah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
Perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia.
B.     RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah ini yang timbul dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:  
1.      Bagaimana Hakekat  Manusia dan Peradaban?
2.      Bagaimana Wujud dan Perkembangan Peradaban?
3.      Bagaimana Peradaban dan Perubahan Sosial?
4.      Bagaimana Dinamika Peradaban?
5.      Bagaimana Problematika Peradaban Dalam Kehidupan Masyarakat?
C.    TUJUAN
1.      Untuk mengetahui hakekat manusia dan peradaban
2.      Untuk mengetahui wujud dan perkembangan peradaban
3.      Untuk mengetahui peradaban dan perubahan sosial
4.      Untuk mengetahui dinamika peradaban
5.      Untuk mengetahui problematika peradaban dalam kehidupan masyarakat

BAB II
PEMBAHASAN 
A.    PENGERTIAN MANUSIA
Secara bahasa manusia dapat diartikan mahluk yang berpikir, berakal, berbudi dan mampu mengendalikan atau menguasai mahluk lain. Jadi dengan kata lain manusia diciptakan dengan sebaik-baiknya sebagaimana yang dijelaskan dalam surah At-tin, selain itu manusia sebagai mahluk individu dan sebagai mahluk sosial budaya. Dimana mansuia juga saling berkaitan satu sama lain.
Pada hakikatnya manusai tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan bantuan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersabut, sehingga dengan demikian manusia merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat lain, agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Tanggung jawab adalah sesuatu yang menjadi keharusan untuk dilaksanakan. Kalau terjadi sesuatu maka seseorang yang dibebani tanggung jawab tersebut wajib menanggung segala sesuatunya. Oleh karena itu, manusia yang bertanggung jawab adalah manusia yang dapat menyatakan bahwa tindakannya itu baik, dalam arti menurut norma umum.
Dalam kehidupannya manusia pasti dihadapkan dengan berbagai masalah, hambatan, tantangan dan gangguan dalam upaya mencapai cita-cita hidup dan tujuan hidupnya. Sebagai makhluk yang mempunyai keinginan cita-cita yang akan memimpin kepada kebaikan dan keselamatan baik pribadi maupun orang lain, harus memiliki pandangan hidup yang teguh yang tak tergoyahkan oleh keadaan apapun. Didalam mengadakan interaksi sosial antara individu yang satu dengan individu yang lainnya  atau bahkan dengan masyarakat disekitarnya, maka individu atau orang tersebut harus menjunjung tinggi tenggang rasa, tepo seliro, saling asih, asuh dan asah. Dengan demikian semua manusia mampu menunjukkan bahwa serba ada guna dan mampu menunjukkan fungsi masing-masingnya.

B.     PENGERTIAN PERADABAN
Peradaban adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut bagian-bagian atau unsur-unsur suatu kebudayaan yang dianggap halus, maju, dan indah. Dalam definisi peradaban juga mengandung adanya perkembangan pengetahuan dan kecakapan, sehingga orang memungkinkan memiliki tabiat “beradab”. Karena itu, manusia beradab salah satunya memiliki ciri mampu mengendalikan dirinya, yakni menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan suatu bangsa. Peradaban juga sering menunjuk pada kemajuan ekonomi, teknologi, dan politik. Sekurangnya terdapat tiga inti peradaban, yaitu nilai, kelompok tertentu, dan tentang zaman. Pengertian demikian memungkinkan merespons suatu kelompok orang akan berbeda, dengan demikian, penegakan satu peradaban tergantung pada kelompok lainnya. Juga bisa tantangan zaman berbeda maka nilai dipakai pula. Dengan demikian, penegakan satu peradaban tergantung pada kelompok dengan nilai yang dianutnya, serta tantangan zamannya. Respons dengan cara berbeda itu bahkan yang tidak beradab sekalipun dimungkin bisa terjadi.

C.     WUJUD PERADABAN
Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian terdahulu, bahwa peradaban digunakan untuk menyambut bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah, seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks. Peradaban adalah wujud sebagai hasil kreativitas manusia baik yang bersifat materil berupa benda-benda yang kasat mata dan dapat diraba seperti candi borobudur, bangunan gedung/rumah, mobil, peralatan kerja, dan sebagainya, maupun bersifat non materil dalam bentuk nilai, moral, norma, etika, dan estetika.
Menurut Ki Hajar Dewantara, etika adalah ilmu yang mempelajari segala soal kebaikan dan keburukan didalam hidup manusia semua, teristimewa yang mengenai gerak-gerik pikiran dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan dan perasaan, sampai mengenai tujuannya yang dapat merupakan perbuatan.
Etika adalah sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma nilai yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.  Meliputi perilaku yang dianggap baik dan perilaku yang dianggap tidak baik. Etika merupakan suatu ajaran yang melakukan refleksi kritis atas norma ajaran moral. Tugas etika adalah mencari ukuran baik buruknya bagi tingkah laku manusia.

D.    Perkembangan secara global
1.      Tradisi
Adat merupakan pencerminan dari pada kepribadian sesuatu bangsa, merupakan satu penjelmaan dari pada jiwa bangsa yang bersangkutan dari abad ke abad. Oleh karena itu, maka tiap bangsa didunia ini memiliki adat kebiasaan sendiri-sendiri yang satu dengan yang lainnya berbeda satu sama lain dan justru karena perbedaan inilah kita dapat mengatakan bahwa adat merupakan unsur terpenting yang memberikan indetitas kepada bangsa yang bersangkutan.
Aadat istiadat yang hidup serta yang berhubgungan dengan tradisi rakyat yang merupakan adat kebiasaan turun-menurun yang masih dijalankan di masyarakat karena adanya penilaian bahwa cara-cara yang telah ada merupakan cara yang paling baik dan benar, serta hal ini merupakan sumber yang mengagumkan bagi kekayaan budaya bangsa. Dan jika terjadi perubahan yang terlihat dalam proses kemajuan zaman itu adalah bahwa adat tersebut menyesuaikan dengan keadaan dan kehendak zaman.
2.      Modernisasi
a.       Konsep Modernisasi
Menurut Koentjaranignrat, modernisasi merupakan usaha penyesuaian hidup dengan konstelasi dunia sekarang ini. Hal itu berarti nuntuk mencapai tingkat modern harus berpedoman kepada dunia sekitar yang mengalami kemajuan. Modernisasi yang telah dilandasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya bersifat fisik material saja, melainkan lebih jauh dari pada itu, yaitu dengan dilandasi oleh sikap mental yang mendalam. Manusia yang telah mengalami modernisasi, terungkap pada sikap mentalnya yang maju, berfikir rasional, berjiwa wiraswasta, berorientasi ke masa depan, dan seterusnya.
Modernisasi masyarakat adalah suatu proses transformasi yang mengubah :
·         Di bidang eknonomi, modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industry yang besar, dimana produksi barang konsumsi dan sarana dibuat secara masal.
·         Di bidang politi, dikatakan bahwa ekonomi yang modern memerlukan ada masyarakat nasional dengan integrasi yang baik.
Modernisasi menimbulkjan pembaharuan dalam kehidupan. Oleh karena itu,  modernisasi sangat diharapkan berlangsungnya oleh masyarakat.
b.      Syarat-Syarat Modernisasi
·         Cara berfikir ilmiah yang insititutionalised dalam kelas penguasa maupun masyarakat. Hal ini menghendaki sistem pendidikan dana pengajaran yang terencana dengan baik.
·         Sistem administrasi negara yang baik yang benar-benar mewujudkan borikrasi.
·         Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada lembaga tertentu.
·         Penciptaan iklim yang baik dan teratur dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat komunikasi massa. Hal ini harus dilakukan tahap demi tahap, karena banyak sangkut pautnya dengan sistem kepercayaan.
·         Tingkat organisasi yang tinggi, disatu pihak disiplin tinggi bagi pihak lain dipihak pengurangan kepercayaan
·         sentralisasi wewenang dalam pelaksaannya
c.       Ciri-Ciri Modernisasi
·         Kebutuhan materi dan ajang persaingan kebutuhan manusia
·         Kemajuan teknologi dan indrustrialisasi, individualisasi, sekularisme, diferensiasi dan akulturasi
·         Modernisasi banyak memberikan kemudahan bagi manusia
·         Berkat jasanya, hamper semua keinginan manusia terpenuhi
·         Modernisasi juga memberikan dan melahirkan teori baru
·         Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta orientasi kebendaan yang berlebihan
·         Kehidupan seseorang perhatian religiusnya dicurahkan untruk bekerja dan menumpuk kekayaan.
3.      Masyarakat madani
Menurut Wirutomo, di Indonesia kata “civil society” diterjemahkan sebagai masyarakat sipil, masyarakat warga, masyarakat madani atau masyarakat adab. Penekanan konsep ini lebih kepada hubungan antara pemerintah dan rakyat, negara dan masyarakat. Konsep itu menyangkut suatu ruang gerak masyarakat yang berada diluar negara. Warga negaea dapat terus menerus mengembangkan kemandiriannya diluar institusi negara yang nantinya merupakan landasan bagi terwujudnya pranata politik formal.

Tidak ada komentar: