Pendidik
mempunyai dua arti, ialah arti yang luas dan arti yang sempit. Pendidik dalam
arti luas adalah semua orang yang berkewajiban membina anak-anak. secara
alamiah semua anak, sebelum mereka dewasa menerima pembinaan dan orang-orang
dewasa agar mereka dapat berkembang dan bertumbuh secara wajar. Seorang anak
membutuhkan pembimbingan seperti itu karena ia dibekali insting sedikit sekali
untuk mempertahankan hidupnya. Dalam hal ini orang-orang yang berkewajiban
membina anak secara alamiah adalah orang tua mereka masing-masing, masyarakat
sekitar dan lain lain. Sementara itu pendidik dalam arti sempit adalah
orang-orang yang disiapkan dengan sengaja untuk menjadi guru dan dosen.
Pendidik ini tidak cukup belajar dari perguruan tinggi saja sebelum diangkat
sebagai guru atau dosen, melainkan juga belajar dan diajar selama mereka bekerja,
agar profesionalisasi mereka semakin meningkat.
A. Profesi
Pendidik
Mendidik adalah membuat kesempatan dan menciptakan
situasi yang kondusif agar anak-anak sebagai subjek berkembang sendiri.
Mendidik adalah suatu upaya membuat anak-anak mau dan dapat belajar atas
dorongan diri sendiri untuk mengembangkan bakat, pribadi, dan potensi-potensi
lainnya secara optimall. Berarti mendidik memusatkan diri pada upaya
pengembangan afeksi anak-anak, sesudah itu barulah pada pengembangan kognisi
dan keterampilannya. Berkembangnya afeksi yang positif terhadap belajar, maka
guru, dosen, orang tua maupun anggota masyarakat tidak perlu bersusah payah
membina mereka agar rajin belajar. Apapun yang terjadi mereka akan belajar
terusd untuk mencapai cita-citanya.
Melakukan pekerjaan mendidik seperti ini tidak;lah
gampang. Hanya orang-orang yang sudah belajar banyak tentang pendidikan dan
sudah terlatih mampu melaksanakannya. Ini berarti pekerjaan mendidik memang
harus professional. Profesionalisasi seperti dibidang pendidikan memang harus
dilakukan bila ingin pendidikan berhasil.
Para
guru dan dosen harus dapat membangkitkan minat dan kemauan anak untuk belajar,
memahami cara belajar senang belajar, dan pantang mundur untuk belajar apapun
rintangan yang dihadapinya. Hanya mendidik seperti ini yang akan membuat
pekerjaan gur dan dosen dipandang professional oleh masyarakat umum. Sebab
hanya para guru dan dosen saja yang dapat melakukannya, orang lain tidak bisa.
inilah suatu cara untuk meningkatkan citra pendidikan dimata masyarakat umum.
Ini pula yang merupakan tantangan bagu guru dan dosen bilka ingin profesinya
tidak diragukan.
B. Kode Etik
Pendidik
Kode etik pendidik adalah salah satu bagian dari
profesi pendidik. Artinya setiap pendidik yang professional akan melaksanakan etika
jabtannya sebagai pendidik. Konsep-konsep tentang kode etik pendidik, yaitu :
1.
Beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.
Setia kepada
Pancasila, UUD 1945, dan negara
3.
Menjungjung
tinggi harkat dan martabak peserta didik
4.
berbakti kepada peserta
didik dalam membantu mereka mengembangkan diri
5.
Bersikap ilmiah
dan menjungjung tinggi pengetahuan, ilmu, teknologi dan seni sebagai wahana
dalam pengembangan peserta didik
6.
Lebih
mengutamakan tugas pokok dan atau tugas negara lainnya dari pada tugas sampingan
7.
Bertanggung
jawab, jujur, berprestasi dan akuntabel dalam bekerja
8.
Dalam bekerja
berpegang teguh kepada kebudayaan nasional dan Ilmu pendidikan
9.
Menjadi teladan
dalam berperilaku
10. Berpraksara
11. Memiliki sifat kepemimpinan
12. Mneciptakan suasana belajar atau studi yang kondusif
13. Memelihara keharmonisan pergaulan dan komunikasi serta
bekerja sama dengan baik dalam pendidikan
14. Mengadakan kerja sama dengan orang tua siswa dan
tokoh-tokoh masyarakat
15. Taat kepada peraturan perundang-undangan dan kedinasan
16. Mengembangkan profesi secara kontinu
17. Secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu
organisasi profesi.
Dari uraian diatas maka dapat diketahui bahwa ada
sebagian butir kode etik yang sudah terlaksana dan sebagian lagi pelaksanaannya
belum baik. Sebab itu perlu dipikirkan upaya mengatasi hambatan yang
menyebabkan sejumlah butir kode etik pendidik tidak dilaksanakan dengan baik.
C. Pengembangan
dan Organisasi Profesi
Pengembangan profesi pendidik berikatan dengan
organisasi profesi pendidik. Sebab pengembangan profesi itu, secara konsep
dibantu, diawasi dan dikoordinasi oleh organisasi profesinya. Namun fungsi
organisasi profesi seperti ini dalma bidang pendidikan masih belum tampak,
karena itu kebanyakan pendidik mengembangkan profesinya sendiri-sendiri.
Tugas utama organisasi profesi berikatan dengan
pengembangan profesi pendidik adalah mengkoordinasi kesempatan yang ada untuk
meningkatkan profesi, menilai tingkat profesiaonalisme pendidik, mengawasi
pelaksaan pendidik dan perilaku pendidik sebagai seorang professional dan
menjatuhkam sanksi terhadap mereka yang melanggar kode etik profesi pendidikan.
Cara
dan tempat mengembangkan profesi pendidik, yaitu ;
1.
Dengan belajar
dirumah
2.
Belajar
diperpustakaan khusu untuk pendidik atau diperpustakaan umum
3.
Membentuk persatuan
pendidik sebidang studi atau yang berspesialisasi sama dan bertukar pikiran
atau berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing
4.
Mengikuti
pertemuan-pertemuan ilmiah dimanapun pertemuan itu diadakan selama masih dapat
dijangkau oleh pendidik
5.
Belajar secara
formal dilembaga-lembaga pendidikan baik didalam negri ataupun diluar negri.
6.
Mengikuti
pertemuan organisasi profesi pendidikan
7.
Ikut mengambil
bagian dalam kompetisi-kompetisi ilmiah.
D. Penyelenggaraan
Pendidikan
Penyelenggaraan pendidikan tidak dapat dilepaskan dari
profesionalisasi pendidik. Sebab yang menjadi penyelenggara pendidikan adalah
para pendidik juga. Yang dimaksud dengan penyelenggaraan adalah mereka yang
menduduki jabatan struktural, seperti kepala sekolah, ketua jurusan, dekan dan
rektor. Pejabat struktural dikantor-kantor pendidikan juga dapat disebut
penyelenggara pendidikan, walaupun hanya menangani aturan dan kebijakan, sebab
kedua hal ini juga mempengaruhi bahkan
dalam hal-hal tertentu menentukan pelaksaan pendidikan disekolah atau diperguruan
tinggi.
Perikatan antara penyelenggara dengan pelaksana
pendidikan adalah ibarat hubungan antara kusir dengan kuda atau orang tua
dengan anak-anak. Gerak dokar atau bendi lebih banyak ditentukan oleh kusir,
begitu pula pola pergaulan dalam keluarga lebih banyak ditentukan orang tua.
E. Implikasi
Konsep Pendidikan
Sesudah membahas profesi pendidik, etika pendidik,
pengembangan profesi dan organisasi prfesi serta penyelenggara pendidikan, kini
tiba saatnya untuk mengemukakan implikasi konsep-konsep pendidikan yang
dimaksud adalah :
1.
Ciri-ciri
profesi pendidikan yang lebih lengkap
2.
Pengertian
pendidik bukanlah sekadar member nasihat, petunjuk, dorongan, motivasi atau
menjelaskan sesuatu dengan ceramah, melarang dan menganjurkan serta menilai
hasil belajar anak.
3.
Mengetahui
kriteria keberhasilan dalam mendidik
4.
Perilaku
pendidik
5.
Kode etik yang
lebih lengkap
6.
Profesi pendidik
perlu ditingkatkan
7.
Dikembangkan
peranan pendidik baik untuk masa sekarang maupun masa depan
8.
Mengetahui
sejumlah kewajiban organisasi profesi pendidikan
9.
Penyelenggaraan
lembaga-lembaga pendidikan tidak cukup memiliki profesi pendidik, mereka harus
professional dalam manajamen pendidikan
10. Manajamen pendidikan tidak sama dengan manajamen
bisnis
11. Manajamen pendidika jug tidak sama dengan manajamen
pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar