Laman

Jumat, 17 Juni 2016

Konflik Sosial (Kerusuhan Suporter)

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Suporter atau pendukung suatu acara tidak sedikit dari mereka yang tidak saling mengenal satu sama lain namun meski demikian mereka sangat peka terhadap stimulus yang datang dari luar seperti halnya ketika suporter bola, ketika tim mereka nyaris mencetak gol secara tidak langsung tanpa adanya koordinasi mereka langsung menunjukan ekspresi yang sama yakni berteriak dan bersorak. Bahkan ketika ada kerusuhan pun meski mereka tidak saling mengenal tetapi mereka langung membantu rekan-rekannya ketika kerusuhan terjadi dengan atas namakan solidaritas suporter pendukung kesebelasan yang sama.
Menurut Geroge Homans menjelaskan bahwa perilaku sosial adalah dimana aktivitas yang dilakukan sekurang-kurangnya dua orang bisa saling mempengaruhi satu sama lain. Prilaku seporter baik itu bersifat negatif maupun positif tentunya berpengaruh terhadap lingkungannya dan seporter selanjutnya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa penyebab terjadinya tawuran antar suporter  ?
2.      Bagaimana jalan konkritnya tawuran antar suporter ini di Indonesia?
3.      Bagaimana solusinya untuk menyelesaikan konflik tawuran suporter?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Penyebab
Dibalik persepakbolaan Indonesia tidak luput dari adanya suporter yang selalu memberi warna dalam ajang kompetisi sepak bola di Indonesia, tidak hanya kaum laki-laki saja, kaum perempuan pun ikut serta dalam mewarnai persepakbolaan di Indonesia, dari anak kecil hingga dewasa. Sepak bola tanpa suporter itu dapat diibaratakan seperti sayur tanpa garam, tidak memiliki rasa alias hambar maka, sepakbola dan suporter adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan.
Suporter seringkali disebut dengan pemain ke duabelas dalam permainan sepak bola karena perannya sangat penting dalam sebuah pertandingan sepak bola, bayangkan saja jika dalam pertandingan sepak bola tidak dihadiri oleh para suporter, sepertinya ada yang kurang dalam pertandingan tersebut. Mereka bukan hanya sekedar penonton, yang hanya mengamati sebuah pertandingan saja, akan tetapi suporter memberikan yang lebih dari seorang penonton. Nilai lebih dari suporter adalah membeli tiket sebagai pemasukan dana tim yang berguna untuk mengelola stadion yang dimiliki oleh sebuah tim, tidak hanya sebagai  penonton pasif atau penonton yang tujuannya hanya menonton saja melainkan sebagai  penonton dan sebagai pendukung, pemeriah dalam suatu pertandingan dengan atribut, tarian, nyanyian dan tepuk tangan yang memberikan warna dalam pertandingan tersebut, dan sebagai teman untuk pemain-pemain yang ada di dalam tim tersebut yang dibilang paling fanatik dan antusias dalam membela klub yang dicintainya. Susah maupun senang, hati mereka melebur menjadi satu saat tim mereka berjuang meraih kemenangan. Inilah sepakbola yang telah membuka mata mereka separti  pahlawan yang sedang berjuang dengan mengusung gengsi dan harga diri mereka dipertaruhkan di stadion hanya untuk menyandang gelar sang pemenang.
Perkembangan suporter di Indonesia saat ini sangat menggelisahkan, tidak hanya sebagai  pendukung sebuah tim, tetapi juga sebagai pemicu kerusuhan. Bahkan, tidak bisa dipungkiri lagi di era yang modern seperti ini konflik antar suporter pun seringkali terjadi, hal ini dikarenakan:
1.      Wasit yang tidak adil
Wasit adalah seorang yang memimpin jalannya pertandingan. Karakter wasit yang tegas dan tidak memihak sangat diperlukan dalam suatu pertandingan. Selain itu, wasit juga tidak boleh plin plan dalam membuat keputusan. Banyak pertandingan di liga Indonesia diberhentikan \pada saat pertandingan berlangsung dan salah satu penyebabnya adalah amukan supporter yang tidak bisa dihentikan karena menurut mereka wasit yang bertugas tidak adil dalam memimpin pertandingan. Dalam suatu pertandingan, supporter harus bisa menerima segala keputusan wasit karena wasit lebih mengerti apa yang harus dilakukan tetapi wasit juga harus teliti dan tegas dalam memimpin suatu pertandingan agar kejadian seperti tawuran ini tidak terjadi.

2.      Provokasi antar supporter
Banyak cara yang dilakukan supporter untuk bisa mendukung tim kesayangan mereka mulai dari mencorat-coret tubuhnya sampai menyanyikan yel-yel penyemangat. Aksi ini dilakukan agar tim kesayangan mereka mendapat kemenangan dari tim lawan. Namun yel-yel yang biasanya dilakukan ini berisikan tentang celaan negative tentang tim lain. Yel-yel yang provokatif ini bisa membuat suporter lawan marah dan bisa menimbulkan taawuran antar suporter.

3.      Kurangnya perhatian klub antar suporter
Kehadiran suporter di stadion untuk mendukung tim menang sangat berperan penting. Kehadiran suporter ini bisa meningkatkan semangat para pemain untuk berlaga. Para suporter ini rela menghentikan aktivitasnya untuk melihat tim kesayangan mereka berlaga melawan tim lain.

4.      Sifat yang terlalu fanatik
Sifat mereka yang terlalu fanatik menghasilkan sikap anarkis yang cenderung berujung dengan terjadinya konflik. Sifat fanatik yang berlebihan ini menjadikan mereka gelap mata, dengan menganggap bahwa kelompoknyalah yang paling unggul dibandingkan dengan kelompok lainnya.
Kerusuhan antar suporter saat ini semakin menjadi-jadi, bukan hanya antar negara, melainkan antar kota, bahkan sempat terjadi kerusuhan suporter sepak bola antar SMA. Kerusuhan ini tidak hanya merusak sarana dan prasarana umum saja, korban jiwa pun sudah menjadi hal yang biasa. Tidak sedikit pula suporter yang memiliki musuh dengan suporter lain, baik dalam satu kota maupun luar kota.
Di Indonesia, suporter divonis memperburuk citra sepakbola dan dianggap menjadi problem bangsa. Tindak kekerasan, kerusuhan, dan  jatuhnya korban baik luka, tewas, rusak dan terganggunya ketertiban merupakan, pranata sosial sampai prasarana umum merupakan citra buruk yang melekat pada suporter sepakbola Indonesia. Kerusuhan suporter yang terjadi di Indonesia sebenarnya bukan isu baru, karena sejak lama sebenarnya sudah sering terjadi.
Kerusuhan antar suporter dalam pertandingan biasanya dipicu oleh kekalahan tim yang didungkungnya oleh lawan mainnya, akan tetapi masih ada beberapa faktor yang memicu terjadinya kerusuhan tersebut, diantaranya, perseteruan abadi antar suporter sepak bola terkait masalah sejarah dengan memiliki sejarah yang selalu berseteru tiap kali  bertemu dan ini dilestarikan oleh generasi penerusnya. Lalu, kurang adilnya pengawas  pertandingan yang terkadang memicu emosi pemain dan supporter yang sering kali disebut oleh suporter sebagai pengawas pertandingan suapan. Kemudian, munculnya keberadaan suporter pengacau atau sering disebut dengan hooligans yang memang sengaja datang ke pertandingan untuk menciptakan suasana rusuh demi mencari keuntungan pribadi.
Ada pula provokasi yang dilakukan antar suporter saat pertandingan berlangsung, seringkali dalam mendukung tim kesayangannya, para suporter menciptakan yel-yel yang  bernuansa provokatif dan menjelek-jelekan kesebelasan lawan. Hal-hal inilah yang juga menjadi pemicu terjadinya gesekan hingga menimbulkan kekerasan dan kerusuhan. Hawa amarah dan emosi tak terkendalikan karena yel-yel yang sedikit mengejek atau kekalahan tim kesayangannya atas tim lawan, berujung dengan kerusuhan yang luar  biasa, tidak ada kata damai, suporter yang kuat itulah suporter yang menang.
Berbeda dengan dahulu, suporter sepak bola datang ke stadion untuk mendukung tim kesayangannya saja, akan tetapi suporter saat ini datang untuk membuat kerusuhan juga, apakah dengan dasar gengsi atau hanya sekedar melakukan aksi balas dendam, baik dengan suporter lawan maupun sesama suporter tim kesayangannya.

B.     Jenis konflik
Dalam peristiwa konflik kerusuhan suporter ini terjadi karena adanya pengaruh beberapa oknum yang tidak menyukai tim lain, sehingga oknum-oknum tersebut berhasil mempengaruhi suporter lain untuk melakukan kerusuhan. Berarti secara tidak langsung orang lain terpengaruh oleh suporter lain. Dan biasanya konflik seperti ini terjadi secara tidak langsung atau tidak adanya koordinasi satu sama lain akibat adanya rasa solidaritas maka atas nama tersebut mereka membantu satu sama lain walaupun tindakan yang tidak baik atau tidak melihat dampak selanjutnya. Jadi, jenis konflik ini bersifat horizontal yang pelakunya massal.

C.     Jalan Konkritnya
Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terpisah-pisah dan Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku dan budaya.  Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya paling padat di dunia. Jumlah penduduknya pun mencapai ±250 juta orang. Namun pada makalah ini, kami tidak akan membahas tentang keadaan geografis Indonesia, tapi saya akan membahas tentang tawuran antar suporter yang seringkali terjadi di Indonesia.
Walaupun Indonesia merupakan negara kepulauan yang terpisah-pisah dari Sabang sampai Merauke, namun Indonesia tetaplah satu negara. Setiap  penduduk pasti memiliki perbedaan karakter dan perbedaan sifat. Oleh karena itu, setiap orang pasti memiliki pilihan atau kesukaan pada suatu olahraga. Salah satunya adalah sepak bola.
Hampir seluruh penduduk Indonesia menyukai/ menggemari olahraga sepakbola dibandingkan dengan olahraga lainnya. Walaupun olahraga sepak bola di Indonesia tidak berprestasi atau masih berada jauh dibawah negara-negara lainnya, namun penduduk Indonesia tetap banyak yang mendukung/ menggemari persepakbolaan di Indonesia.
Untuk mendukung atau memajukan persepakbolaan di Indonesia dibuat lah suatu Liga Indonesia. Liga Indonesia adalah kompetisi sepak bola antar klub di Indonesia, yang terdiri dari Liga Super, Divisi Utama, Divisi 1, Divisi 2 dan Divisi 3. Dari kelima divisi yang ada, tingkatan yang paling tinggi di Indonesia adalah liga super. Dari banyaknya klub yang ada, pasti setiap klub memiliki suporter atau pendukung.
Namun terkadang para suporter tidak hanya menonton pertandingan secara langsung saja di stadion, tetapi tidak jarang juga mereka suka membuat keributan seperti tawuran baik di dalam stadion, maupun di luar lapangan. Tentu saja hal ini sering mengakibatkan luka-luka bahkan kematian.

D.    Solusi
1.      Memperbaiki tatanan atau sistem liga yang ada di Indonesia.
Saat ini sistem liga di Indonesia tidak stabil, dimana banyak divisi kompetisi yang membuat tim-tim sepak bola merasa dirugikan, seperti contoh tim sepak bola yang berada di divisi utama liga Indonesia, mereka berjuang keras untuk mendapat peringkat pertama agar masuk dalam kompetisi yang lebih bergengsi superliga Indonesia yaitu kompetisi nomor satu di Indonesia, akan tetapi setelah menerima kemenangan dan masuk dalam kompetisi superliga Indonesia, diisukan bahwa akan dibuat kompetisi yang lebih bergengsi dan lebih dari superliga Indonesia tersebut, yang membuat tim sepak bola di Indonesia patah semangat untuk menggeluti kompetisi dan menimbulkan rasa benci pada setiap suporter kepada  persepakbolaan Indonesia sehingga mengakibatkan tindak anarkis oleh para suporter.
2.      Menciptakan peraturan yang tegas dan tepat, baik untuk tim sepak bola maupun suporter sepakbola. Peraturan ini tidak hanya dilakukan dengan lisan atau tulisan saja, akan tetapi juga dilakukan dengan suatu tindakan. Peraturan ini dapat berjalan dengan baik jika semua kalangan mematuhi peraturan tersebut, dan menjalankan peraturan itu dengan bersama-sama, tidak berat sebelah yang artinya ketika suporter sudah mematuhi aturan yang berlaku akan tetapi lembaga  persepakbolaan malah tidak mematuhi aturan tersebut, bukan hal yang tidak mungkin tindak anarkis suporter akan terjadi.
3.      Mempererat tali persaudaraan dan menghilangkan rasa balas dendam antar suporter yang mungkin sudah sejak dari generasi lama, dengan cara mempertemukan para suporter dalam satu acara berkumpul, berpendapat, dan share-ing hal-hal yang sekiranya memberikan solusi dari konflik antar suporter yang berkepanjangan ini, dengan tujuan menyadarkan dan membangun mental para suporter untuk menjadi lebih baik. Solusi yang terakhir dan yang utama tedapat dalam diri kita sebagai suporter, kesabaran dan keikhlasan dalam menerima kekalahan tidak sombong ketika menerima kemenangan adalah kunci utama. Budaya sopan santun yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia harus kita tanamkan kembali pada diri kita, bukan hal yang tidak mungkin akan terciptanya suatu perdamaian antar suporter dalam persepakbolaan di Indonesia
Satu hal yang mungkin tidak terpikirkan atau disadari oleh semua orang bahwa pertandingan timnas negara Indonesia menjadi pemersatu seluruh suporter sepak bola yang berada di Indonesia, dengan memakai atribut berwarna merah dan putih, berbaur menjadi satu, bernyanyi bersama dan menari bersama tanpa adanya tindak anarkis antar suporter, dalam mendukung tim kesayangan seluruh bangsa Indonesia yaitu Tim Nasional Indonesia. Inilah satu hal yang mungkin bisa menjadi pemersatu suporter tim sepak bola di Indonesia sehingga dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.

Tidak ada komentar: