BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Suporter atau pendukung suatu acara
tidak sedikit dari mereka yang tidak saling mengenal satu sama lain namun meski
demikian mereka sangat peka terhadap stimulus yang datang dari luar seperti
halnya ketika suporter bola, ketika tim mereka nyaris mencetak gol secara tidak
langsung tanpa adanya koordinasi mereka langsung menunjukan ekspresi yang sama
yakni berteriak dan bersorak. Bahkan ketika ada kerusuhan pun meski mereka
tidak saling mengenal tetapi mereka langung membantu rekan-rekannya ketika
kerusuhan terjadi dengan atas namakan solidaritas suporter pendukung
kesebelasan yang sama.
Menurut Geroge Homans menjelaskan bahwa
perilaku sosial adalah dimana aktivitas yang dilakukan sekurang-kurangnya dua
orang bisa saling mempengaruhi satu sama lain. Prilaku seporter baik itu
bersifat negatif maupun positif tentunya berpengaruh terhadap lingkungannya dan
seporter selanjutnya.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
penyebab terjadinya tawuran antar suporter
?
2. Bagaimana
jalan konkritnya tawuran antar suporter ini di Indonesia?
3. Bagaimana
solusinya untuk menyelesaikan konflik tawuran suporter?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Penyebab
Dibalik
persepakbolaan Indonesia tidak luput dari adanya suporter yang selalu memberi
warna dalam ajang kompetisi sepak bola di Indonesia, tidak hanya kaum laki-laki
saja, kaum perempuan pun ikut serta dalam mewarnai persepakbolaan di Indonesia,
dari anak kecil hingga dewasa. Sepak bola tanpa suporter itu dapat diibaratakan
seperti sayur tanpa garam, tidak memiliki rasa alias hambar maka, sepakbola dan
suporter adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan.
Suporter
seringkali disebut dengan pemain ke duabelas dalam permainan sepak bola karena
perannya sangat penting dalam sebuah pertandingan sepak bola, bayangkan saja
jika dalam pertandingan sepak bola tidak dihadiri oleh para suporter,
sepertinya ada yang kurang dalam pertandingan tersebut. Mereka bukan hanya
sekedar penonton, yang hanya mengamati sebuah pertandingan saja, akan tetapi
suporter memberikan yang lebih dari seorang penonton. Nilai lebih dari suporter
adalah membeli tiket sebagai pemasukan dana tim yang berguna untuk mengelola
stadion yang dimiliki oleh sebuah tim, tidak hanya sebagai penonton pasif
atau penonton yang tujuannya hanya menonton saja melainkan sebagai
penonton dan sebagai pendukung, pemeriah dalam suatu pertandingan dengan
atribut, tarian, nyanyian dan tepuk tangan yang memberikan warna dalam
pertandingan tersebut, dan sebagai teman untuk pemain-pemain yang ada di dalam
tim tersebut yang dibilang paling fanatik dan antusias dalam membela klub yang
dicintainya. Susah maupun senang, hati mereka melebur menjadi satu saat tim
mereka berjuang meraih kemenangan. Inilah sepakbola yang telah membuka mata
mereka separti pahlawan yang sedang berjuang dengan mengusung gengsi dan
harga diri mereka dipertaruhkan di stadion hanya untuk menyandang gelar sang
pemenang.
Perkembangan
suporter di Indonesia saat ini sangat menggelisahkan, tidak hanya sebagai
pendukung sebuah tim, tetapi juga sebagai pemicu kerusuhan. Bahkan, tidak
bisa dipungkiri lagi di era yang modern seperti ini konflik antar suporter pun
seringkali terjadi, hal ini dikarenakan:
1. Wasit
yang tidak adil
Wasit
adalah seorang yang memimpin jalannya pertandingan. Karakter wasit yang tegas
dan tidak memihak sangat diperlukan dalam suatu pertandingan. Selain itu, wasit
juga tidak boleh plin plan dalam membuat keputusan. Banyak pertandingan di liga
Indonesia diberhentikan \pada saat pertandingan berlangsung dan salah satu
penyebabnya adalah amukan supporter yang tidak bisa dihentikan karena menurut
mereka wasit yang bertugas tidak adil dalam memimpin pertandingan. Dalam suatu
pertandingan, supporter harus bisa menerima segala keputusan wasit karena wasit
lebih mengerti apa yang harus dilakukan tetapi wasit juga harus teliti dan
tegas dalam memimpin suatu pertandingan agar kejadian seperti tawuran ini tidak
terjadi.
2. Provokasi
antar supporter
Banyak
cara yang dilakukan supporter untuk bisa mendukung tim kesayangan mereka mulai
dari mencorat-coret tubuhnya sampai menyanyikan yel-yel penyemangat. Aksi ini
dilakukan agar tim kesayangan mereka mendapat kemenangan dari tim lawan. Namun
yel-yel yang biasanya dilakukan ini berisikan tentang celaan negative tentang
tim lain. Yel-yel yang provokatif ini bisa membuat suporter lawan marah dan
bisa menimbulkan taawuran antar suporter.
3. Kurangnya
perhatian klub antar suporter
Kehadiran
suporter di stadion untuk mendukung tim menang sangat berperan penting.
Kehadiran suporter ini bisa meningkatkan semangat para pemain untuk berlaga.
Para suporter ini rela menghentikan aktivitasnya untuk melihat tim kesayangan
mereka berlaga melawan tim lain.
4.
Sifat yang terlalu fanatik
Sifat
mereka yang terlalu fanatik menghasilkan sikap anarkis yang cenderung berujung dengan terjadinya konflik.
Sifat fanatik yang berlebihan ini menjadikan mereka gelap mata, dengan
menganggap bahwa kelompoknyalah yang paling unggul dibandingkan dengan kelompok
lainnya.
Kerusuhan
antar suporter saat ini semakin menjadi-jadi, bukan hanya antar negara,
melainkan antar kota, bahkan sempat terjadi kerusuhan suporter sepak bola antar
SMA. Kerusuhan ini tidak hanya merusak sarana dan prasarana umum saja, korban
jiwa pun sudah menjadi hal yang biasa. Tidak sedikit pula suporter yang
memiliki musuh dengan suporter lain, baik dalam satu kota maupun luar kota.
Di
Indonesia, suporter divonis memperburuk citra sepakbola dan dianggap menjadi
problem bangsa. Tindak kekerasan, kerusuhan, dan jatuhnya korban baik
luka, tewas, rusak dan terganggunya
ketertiban merupakan, pranata
sosial sampai prasarana umum merupakan citra buruk yang melekat pada suporter
sepakbola Indonesia. Kerusuhan suporter yang terjadi di Indonesia sebenarnya
bukan isu baru, karena sejak lama sebenarnya sudah sering terjadi.
Kerusuhan
antar suporter dalam pertandingan biasanya dipicu oleh kekalahan tim yang
didungkungnya oleh lawan mainnya, akan tetapi masih ada beberapa faktor yang
memicu terjadinya kerusuhan tersebut, diantaranya, perseteruan abadi antar
suporter sepak bola terkait masalah sejarah dengan memiliki sejarah yang selalu
berseteru tiap kali bertemu dan ini dilestarikan oleh generasi
penerusnya. Lalu, kurang adilnya pengawas pertandingan yang terkadang
memicu emosi pemain dan supporter yang sering kali disebut oleh suporter
sebagai pengawas pertandingan suapan. Kemudian, munculnya keberadaan suporter
pengacau atau sering disebut dengan hooligans
yang memang sengaja datang ke pertandingan untuk menciptakan suasana rusuh demi
mencari keuntungan pribadi.
Ada
pula provokasi yang dilakukan antar suporter saat pertandingan berlangsung,
seringkali dalam mendukung tim kesayangannya, para suporter menciptakan yel-yel
yang bernuansa provokatif dan menjelek-jelekan kesebelasan lawan. Hal-hal
inilah yang juga menjadi pemicu terjadinya gesekan hingga menimbulkan kekerasan
dan kerusuhan. Hawa amarah dan emosi tak terkendalikan karena yel-yel yang
sedikit mengejek atau kekalahan tim kesayangannya atas tim lawan, berujung
dengan kerusuhan yang luar biasa, tidak ada kata damai, suporter yang
kuat itulah suporter yang menang.
Berbeda
dengan dahulu, suporter sepak bola datang ke stadion untuk mendukung tim
kesayangannya saja, akan tetapi suporter saat ini datang untuk membuat
kerusuhan juga, apakah dengan dasar gengsi atau hanya sekedar melakukan aksi
balas dendam, baik dengan suporter lawan maupun sesama suporter tim
kesayangannya.
B. Jenis
konflik
Dalam
peristiwa konflik kerusuhan suporter ini terjadi karena adanya pengaruh
beberapa oknum yang tidak menyukai tim lain, sehingga oknum-oknum tersebut
berhasil mempengaruhi suporter lain untuk melakukan kerusuhan. Berarti secara
tidak langsung orang lain terpengaruh oleh suporter lain. Dan biasanya konflik
seperti ini terjadi secara tidak langsung atau tidak adanya koordinasi satu
sama lain akibat adanya rasa solidaritas maka atas nama tersebut mereka membantu
satu sama lain walaupun tindakan yang tidak baik atau tidak melihat dampak
selanjutnya. Jadi, jenis konflik ini bersifat horizontal yang pelakunya massal.
C. Jalan
Konkritnya
Secara
geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terpisah-pisah dan
Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku dan budaya. Indonesia merupakan salah satu negara yang
penduduknya paling padat di dunia. Jumlah penduduknya pun mencapai ±250 juta orang.
Namun pada makalah ini, kami tidak akan membahas tentang keadaan geografis
Indonesia, tapi saya akan membahas tentang tawuran antar suporter yang
seringkali terjadi di Indonesia.
Walaupun
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terpisah-pisah dari Sabang sampai
Merauke, namun Indonesia tetaplah satu negara. Setiap penduduk pasti memiliki perbedaan karakter
dan perbedaan sifat. Oleh karena itu, setiap orang pasti memiliki pilihan atau
kesukaan pada suatu olahraga. Salah satunya adalah sepak bola.
Hampir
seluruh penduduk Indonesia menyukai/ menggemari olahraga sepakbola dibandingkan
dengan olahraga lainnya. Walaupun olahraga sepak bola di Indonesia tidak
berprestasi atau masih berada jauh dibawah negara-negara lainnya, namun
penduduk Indonesia tetap banyak yang mendukung/ menggemari persepakbolaan di
Indonesia.
Untuk
mendukung atau memajukan persepakbolaan di Indonesia dibuat lah suatu Liga
Indonesia. Liga Indonesia adalah kompetisi sepak bola antar klub di Indonesia,
yang terdiri dari Liga Super, Divisi Utama, Divisi 1, Divisi 2 dan Divisi 3.
Dari kelima divisi yang ada, tingkatan yang paling tinggi di Indonesia adalah
liga super. Dari banyaknya klub yang ada, pasti setiap klub memiliki suporter
atau pendukung.
Namun
terkadang para suporter tidak hanya menonton pertandingan secara langsung saja
di stadion, tetapi tidak jarang juga mereka suka membuat keributan seperti
tawuran baik di dalam stadion, maupun di luar lapangan. Tentu saja hal ini
sering mengakibatkan luka-luka bahkan kematian.
D. Solusi
1. Memperbaiki
tatanan atau sistem liga yang ada di Indonesia.
Saat
ini sistem liga di Indonesia tidak stabil, dimana banyak divisi kompetisi yang
membuat tim-tim sepak bola merasa dirugikan, seperti contoh tim sepak bola yang
berada di divisi utama liga Indonesia, mereka berjuang keras untuk mendapat
peringkat pertama agar masuk dalam kompetisi yang lebih bergengsi superliga
Indonesia yaitu kompetisi nomor satu di Indonesia, akan tetapi setelah menerima
kemenangan dan masuk dalam kompetisi superliga Indonesia, diisukan bahwa akan
dibuat kompetisi yang lebih bergengsi dan lebih dari superliga Indonesia
tersebut, yang membuat tim sepak bola di Indonesia patah semangat untuk
menggeluti kompetisi dan menimbulkan rasa benci pada setiap suporter kepada
persepakbolaan Indonesia sehingga mengakibatkan tindak anarkis oleh para
suporter.
2. Menciptakan
peraturan yang tegas dan tepat, baik untuk tim sepak bola maupun suporter
sepakbola. Peraturan ini tidak hanya dilakukan dengan lisan atau tulisan saja,
akan tetapi juga dilakukan dengan suatu tindakan. Peraturan ini dapat berjalan
dengan baik jika semua kalangan mematuhi peraturan tersebut, dan menjalankan
peraturan itu dengan bersama-sama, tidak berat sebelah yang artinya ketika
suporter sudah mematuhi aturan yang berlaku akan tetapi lembaga
persepakbolaan malah tidak mematuhi aturan tersebut, bukan hal yang tidak
mungkin tindak anarkis suporter akan terjadi.
3. Mempererat
tali persaudaraan dan menghilangkan rasa balas dendam antar suporter yang
mungkin sudah sejak dari generasi lama, dengan cara mempertemukan para suporter
dalam satu acara berkumpul, berpendapat, dan share-ing hal-hal yang sekiranya
memberikan solusi dari konflik antar suporter yang berkepanjangan ini, dengan
tujuan menyadarkan dan membangun mental para suporter untuk menjadi lebih baik.
Solusi yang terakhir dan yang utama tedapat dalam diri kita sebagai suporter,
kesabaran dan keikhlasan dalam menerima kekalahan tidak sombong ketika menerima
kemenangan adalah kunci utama. Budaya sopan santun yang menjadi ciri khas bangsa
Indonesia harus kita tanamkan kembali pada diri kita, bukan hal yang tidak
mungkin akan terciptanya suatu perdamaian antar suporter dalam persepakbolaan
di Indonesia
Satu hal yang mungkin tidak terpikirkan atau
disadari oleh semua orang bahwa pertandingan timnas negara Indonesia menjadi
pemersatu seluruh suporter sepak bola yang berada di Indonesia, dengan memakai
atribut berwarna merah dan putih, berbaur menjadi satu, bernyanyi bersama dan
menari bersama tanpa adanya tindak anarkis antar suporter, dalam mendukung tim
kesayangan seluruh bangsa Indonesia yaitu Tim Nasional Indonesia. Inilah satu
hal yang mungkin bisa menjadi pemersatu suporter tim sepak bola di Indonesia
sehingga dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar